Tebar Kebaikan, GPII Bukittinggi Adakan Bukber dan Santunan Anak Yatim

    Tebar Kebaikan, GPII Bukittinggi Adakan Bukber dan Santunan Anak Yatim
    Gerakan Pemuda Islam Indonesia kota Bukittinggi adakan buka bersama anak yatim di Griya Yatim Dhuafa

    Bukittinggi-Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) se-kota Bukittinggi mengggelar Santunan Anak Yatim kepada 12 Anak Yatim serta buka bersama di Griya Yatim Dhuafa Aur Kuning Bukittinggi pada Selasa (02/04).

    Dalam wawancara awak media bersama Pembina GPII Ridwan, ia  sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah mendukung kegiatan keberkahan Ramadhan.

    "Dalam momentum ini kita ingin bagaimana kegiatan GPII ini bisa memberikan kebaikan di kota Bukittinggi, " ucapnya.

    Dikatakannya, pihaknya hadir dan juga mengucapkan terima kasih kepada donatur yang telah memberikan baik berupa dukungan secara moril maupun materil.

    "Kami hari ini sebagai pelaksana bekerja sama dengan beberapa panti asuhan ini yaitu Griya Yatim dan Dhuafa dan mencoba untuk bermitra dan kami sebagai penyalur yang bergerak dalam GPII, " katanya lagi.

    "Dengan adanya GPII sebagai penyalur,   semoga kita bisa menyalurkan kepada orang yang berhak membutuhkan, " pungkas Ridwan.

    Selanjutnya Owner Griya Yatim Dhuafa Abi Hendri menyampaikan Alhamdulillah ia bersyukur tentang kedatangan pembina dan pengurus GPII, dengan adanya acara ini anak-anak kami juga merasa sumringah dalam menyambut buka bersama.

    "Mudah-mudahan ini menjadi ladang ibadah buat penyantun anak yatim Dhuafa dan semoga kita semua diberkahi oleh Allah SWT, " harap Abi Hendri.

    Hal senada juga disampaikan Pembina GPII Akmal Tulas, bahwa GPII melaksanakan santunan untuk anak yatim sebetulnya jika kita lihat anak yatim itu orang tuanya banyak, harusnya anak yatim itu harus lebih baik kehidupannya daripada kita.

    "Mungkin untuk masa yang akan datang yang perlu kita fikirkan adalah bagaimana kita menggunakan waqaf dalam menghasilkan uang, " ujar Ahmad.

    Dikatakannya, jadi anak-anak ini dengan harta waqaf bisa mendanai anak - anak yatim ini umpamanya di daerah Quwait itu adalah dalam satu apartemen itu terdiri dari anak yatim.

    "Kemudian tentang Keunggulan dari waqaf, bahwa  waqaf itu sendiri itu tidak akan habis-habisnya cuma pelaksanaannya di Indonesia ini masih kurang sempurna, " terangnya.

    Selanjutnya katanya lagi, ada juga yang namanya Nazir hanya saja pemahaman tentang Nazir itu kurang,
    Nazir itu sebetulnya pengurus waqaf dan itu adalah seorang manager bagaimana dia mengembangkan waqaf menjadi produktif umpamanya mesjid dan hasilnya adalah untuk mesjid.

    "Salah satunya yang perlu didorong untuk masa yang akan datang adalah bagaimana waqaf ini kita gunakan dengan sebaik-baiknya, " imbuh Akmal.

    Ia menambahkan, mungkin ini himbauan kita untuk mengantisipasi anak yatim ini mungkin kita perbanyak waqaf yang menghasilkan yang produktif untuk anak-anak yatim, tutupnya mengakhiri.(Lindafang).

    bukittinggi sumatera-barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    BPJS Kesehatan Bukittinggi Komit Mudahkan...

    Artikel Berikutnya

    Kadis Kesehatan kota Bukittinggi Sebut Libur...

    Berita terkait